Friday, March 22, 2013

ketrampilan mengadakan variasi

KETRAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Makalah Ini Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
PPL 1

Dosen Pembimbing:
Zainal Arifin M.Pd.I

 






DISUSUN OLEH:
Semester V B

1.      Mahfud Khozin Zohari
2.      Binti Muakhirin
3.      Sulis Anisya





JURUSAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”
(STAIM)
NGLAWAK-KERTOSONO-NGANJUK
MARET, 2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar belakang
            Di dalam ketrampilan mengajar yang Beraneka ragam begitu banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Hal ini di perlukan agar pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam memahami materi pelajaran tidak sama.
            Dalam pelaksanaanya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang mengajar karena hal ini betujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang disampaikan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang ketrampilan mengadakan Variasi.
2.    Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari Variasi?
2.      Apa tujuan dan manfaat dariketrampilan variasi?
3.      Bagaimana prinsip dalam penggunaan variasi?
4.      Apa saja komponen-komponen dalam ketrampilan variasi?
3.    Tujuan pembahasan
1.      Mengerti mengenai pengertian dari Variasi.
2.      Mengerti mengenai tujuan dan manfaat dariketrampilan variasi.
3.      Mengerti mengenai prinsip dalam penggunaan variasi.
4.      Mengerti mengenai komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.


BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Variasi Gaya Mengajar[1]
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.
Dari ketiga aspek ini, penulis hanya membahas atau menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini meliputi : variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah, penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.
2.      Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar [2]
 Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
3.      Prinsip Penggunaan Variasi
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
4.      Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut :
1.      Variasi gaya mengajar guru ini meliputi
a.       Variasi suara(Teacher Voice)
Variasi suara dalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b.      Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik  perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c.       Pemusatan perhatian(focusing)
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya : “Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan sebagainya.
d.      Kontak pandang(eye contact)
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e.       Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi. Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin baik.
f.       Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.

2.      Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran
Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat(visual aids):alat atau media yang  termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama,specimen, gambar film, slide.
b.      Variasi alat atau bahan yang dapat didengar(auditif aids): suara guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas.
c.       Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik): Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswaalam membentuk dan memeragakan kegiatannya, baiksecara perseoranganataupun secara kelompok.
d.      Variasi alata atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids): penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua indera yang kita miliki.
3.      Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa.
a). Polaguru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi sebagai aksi (satu arah)
b).Pola guru--murid-guru ada balikan (feedback)bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa(komunikasi sebagai interaksi)
c).Pola gu baru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d).Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid dan antara murid (komunikasi  sebagai transaksi, multi arah)
e). melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosananmurid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
2.      Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
3.      Prinsip penggunaan variasi
a.       hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b.      Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belajar mengajar.
c.       Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
4.      Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi sebagai berikut
a.       Variasi suara(Teacher Voice)
b.      Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching Silence)
c.       Pemusatan perhatian(focusing)
d.      Kontak pandang(eye contact)
e.       Gerakan anggota badan atau mimik
f.       Perpindahan posisi guru


Daftar Pustaka
Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru professional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.

WWW. Keterampilan mengadakan variasi gaya mengajabeni's weblog.html



[1] [1] UzerUsman,Menjadi guru professional,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2002)hal.84
[2] Ibid,hal.84-85