KETRAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Makalah Ini
Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
PPL 1
Dosen
Pembimbing:
Zainal Arifin M.Pd.I
DISUSUN OLEH:
Semester V B
1. Mahfud
Khozin Zohari
2. Binti Muakhirin
3. Sulis Anisya
JURUSAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”
(STAIM)
NGLAWAK-KERTOSONO-NGANJUK
MARET, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Di dalam ketrampilan mengajar yang
Beraneka ragam begitu banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa
bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk
membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara guru dengan
siswa. Hal ini di perlukan agar pembelajaran bisa
dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam memahami materi
pelajaran tidak sama.
Dalam
pelaksanaanya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang mengajar
karena hal ini betujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang
disampaikan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang ketrampilan mengadakan Variasi.
2.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Variasi?
2. Apa tujuan dan manfaat dariketrampilan variasi?
3. Bagaimana prinsip dalam penggunaan variasi?
4. Apa saja komponen-komponen dalam ketrampilan variasi?
3.
Tujuan pembahasan
1.
Mengerti
mengenai pengertian dari Variasi.
2.
Mengerti
mengenai tujuan dan manfaat dariketrampilan variasi.
3.
Mengerti
mengenai prinsip dalam penggunaan
variasi.
4.
Mengerti
mengenai komponen-komponen dalam
ketrampilan variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam
kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar
mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh
partisipasi. menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan
siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar
keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi
gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam
kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa,
sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan
ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam
belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus
menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru
saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang
perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu
adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar
mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru
dengan siswa.
Dari ketiga aspek ini, penulis hanya
membahas atau menguraikan tentang variasi gaya mengajar. Variasi ini meliputi :
variasi suara, variasi gerak badan atau mimik, kontak pandang, ekspresi wajah,
penekanan atau kesenyapan, pergantian atau posisi guru. Dengan adanya
penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar
akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan
(minat) belajar siswa.
Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan
perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi
perkembangan bakat ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku
yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih
hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4) Guna memberi kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang
3. Prinsip
Penggunaan Variasi
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan
siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat
merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan
lingkungan belajar yang kondusif. Salah satu upaya kearah itu adalah dengan
cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu
maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar
dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
menganggu proses belajar mengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit
dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus
benar-benar berstruktur dan direncanakan.
4.
Komponen-komponen ketrampilan
mengadakan variasi sebagai berikut :
1.
Variasi gaya mengajar guru ini meliputi
a. Variasi suara(Teacher Voice)
Variasi suara dalah perubahan suara dari
keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi
lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya
bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b. Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching
Silence)
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara
tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat
yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau
diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa
begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan
pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir
dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali
informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan
guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk
mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak
memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab
pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga
jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan
kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang
diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c. Pemusatan perhatian(focusing)
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan
jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek
(benda/hal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika
materi yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa
menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan
perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat
menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya :
“Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan
sebagainya.
d. Kontak pandang(eye contact)
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk
terus atau melihat langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan
para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya mengadakan kontak pandang
dengan satu siswa secara terus menerus tanpa memperhatikan siswa yang lain.
sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya mengarahkan
pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau memandang mata
setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang positif dan
menghindari hilangnya kepribadian.
e.
Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala,
gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam
berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan
arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian
materi. Orang akan
lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai
indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya
semakin baik.
f.
Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat
membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan
kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan
posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru
akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias
memperhatikan.
2.
Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran
Adapun variasi
penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat(visual aids):alat atau media
yang termasuk kedalam jenis ini ialah
yang dapat dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama,specimen,
gambar film, slide.
b.
Variasi alat atau bahan yang dapat didengar(auditif aids): suara guru
termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas.
c.
Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan
(motorik): Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik
perhatian siswa dan dapat melibatkan siswaalam membentuk dan memeragakan
kegiatannya, baiksecara perseoranganataupun secara kelompok.
d.
Variasi alata atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio,
visual aids): penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi
melibatkan semua indera yang kita miliki.
3. Variasi pola interaksi dan
kegiatan siswa
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa Pola
interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka
ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan
mandiri yang dilakukan oleh siswa.
a). Polaguru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi
sebagai aksi (satu arah)
b).Pola guru--murid-guru
ada balikan (feedback)bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa(komunikasi
sebagai interaksi)
c).Pola gu
baru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d).Pola
guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid
dan antara murid (komunikasi sebagai
transaksi, multi arah)
e).
melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau
jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum
mendapat giliran
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses
interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosananmurid,
sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
2. Tujuan
Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa
kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2) Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat
ingin tahu dan ingin menyelidiki siswa tentang hal-hal baru.
3) Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang
positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih
hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4) Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh cara menerima pelajaran yang
3. Prinsip penggunaan variasi
a. hendaknya digunakan dengan suatu maksud
tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan
berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak
menganggu proses belajar mengajar.
c.
Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan
dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar
berstruktur dan direncanakan.
4.
Komponen-komponen ketrampilan
mengadakan variasi sebagai berikut
a. Variasi suara(Teacher Voice)
b. Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching
Silence)
c. Pemusatan perhatian(focusing)
d. Kontak pandang(eye contact)
e.
Gerakan anggota badan atau mimik
f.
Perpindahan posisi guru
Daftar Pustaka
Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru
professional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.